ASI ( AIR SUSU IBU )

 


“Saat bayi ibu baru lahir, Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa ibu berikan untuk bayi. Tubuh ibu sudah disiapkan bisa memberikan ASI saat bayi lahir ke dunia.”

Apabila bayi diberi air putih atau cairan lainnya, bayi akan cepat merasa kenyang sehingga jarang menyusu. Jika bayi jarang menyusu akan berisiko mengurangi produksi ASI. Selain itu, bayi yang diberikan air putih atau cairan lainnya bisa terkena diare. Ingat ya,

  • ASI eksklusif artinya bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa ada tambahan makanan dan minuman lainnya (kecuali obat obatan dalam bentuk sirup), dan diberikan saat bayi berumur 0 hingga 6 bulan
  • Pada usia ini, bayi tidak membutuhkan makanan lain, kecuali ASI
  • Bayi tidak perlu diberikan air putih atau makanan lainnya selama periode 6 bulan pertama usianya. Kebutuhan gizi bayi dapat tercukupi dengan memberikan ASI saja hingga usia 6 bulan
  • Berikan ASI setiap bayi meminta dan tidak berdasarkan jam atau waktu pemberian
  • Pantau pertumbuhan bayi rutin setiap bulan
  • Pastikan pola makan ibu menyusui tercukupi kebutuhan gizinya


Manfaat Diberikan ASI dan Risiko Tidak diberi ASI

  • ASI Merupakan makanan terbaik bagi bayi (zat gizi lengkap)
  • ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
  • ASI dibutuhkan untuk perkembangan otak dan mata bayi
  • ASI mencegah Penyakit Tidak Menular saat dewasa
  • ASI meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ibu
  • ASI meningkatkan Bonding antara Bayi dan Ibu

Risiko jika Tidak diberi ASI

  • Bayi berisiko terserang penyakit infeksi
  • Bayi mengalami masalah gizi
  • Bayi lebih beresiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa
  • Bayi memiliki resiko lebih untuk mengalami penyakit kronis (Obesitas dan Diabetes) saat dewasa

Faktor Penyebab Penurunan ASI Eksklusif di bulan ke-3 pada bayi 0-5 bulan antara lain:

  • Kurangnya dukungan keluarga
  • Ibu Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan
  • Fasilitas Waktu dan Tempat Memerah ASI yang kurang memadai

ILO (International Labour Organization) merekomendasikan Cuti Melahirkan Selama 14 Minggu kepada 170 Negara Termasuk Indonesia.

Praktik Baik Dukungan Menyusui pada Ibu Bekerja

India mengalami peningkatan capaian ASI Eksklusif yang cukup signifikan dari tahun 2015-16 (NFHS4) 65% menjadi 76% pada tahun 2019-21 (NFHS5). Salah satu faktor peningkatan cakupan ASI Eksklusif adalah dikeluarkannya kebijakan terkait ibu bekerja, antara lain:

  • Memberikan waktu untuk istirahat kepada ibu yang masih menyusui anaknya pada jam kerja tanpa memotong gaji sampai anak berusia 14 bulan
  • Penyediaan sarana tempat penitipan anak yang dekat dengan tempat bekerja ibu (maksimal 500 m)
  • Ibu diberikan kesempatan mengunjungi anaknya sebanyak maksimal 4 kali/hari di tempat penitipan anak untuk menyusui pada jam kerja tanpa memotong gaji

Peran Ayah:

  • Menggendong
  • Bermain bersama anak
  • Memijat Ibu
  • Membantu pekerjaan rumah
  • Memandikan Anak
  • Mengganti Popok

Peran Keluarga:

  • Membantu memberikan ASI perah kepada bayi ketika ibu bekerja
  • Memberikan dukungan psikologis  kepada ibu
  • Membantu ibu mengasuh anak
  • Membantu pekerjaan rumah

Peran Atasan dan Teman:

  • Berikan Waktu untuk Memerah ASI
  • Beri dukungan psikologis kepada Ibu

Peran Tenaga Kesehatan:

  • Berikan Konseling Menyusui dan PMBA kepada Ibu
  • Berikan Informasi pada saat Kehamilan untuk Mempersiapkan Menyusui

Peran Pemerintah: 

  • Mengeluarkan regulasi yang berpihak pada ibu bekerja untuk terus bisa menyusui
  • Sosialisasi praktik pemberian ASI pada ibu bekerja
  • Pembinaan dan Pengawasan kepada dunia usaha untuk mending praktik menyusui pada ibu bekerja

Peran Instansi/Kantor/Manajemen: 

  • Berikan waktu untuk menyusui/memerah ASI
  • Membuat Ruangan Ramah Ibu dan Anak untuk Menyusui/Memerah ASI
  • Berikan Cuti Sesuai Rekomendasi Pemerintah
  • Berikan Hak Gaji Ibu Cuti Melahirkan
  • Berikan Cuti Bagi Ayah Untuk Menemani Persalinan




Sumber : https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/category/bayi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama